vXNwPj4qUNQpo38g8p3ivd6DJ6AcFOk4gL7S5iHx

Pakan Ternak Lokal: Silase Batang Pisang,

HUD Lokasi Sosialisasi 


drh. Herlina U. Deta M.Sc Dosen Fakultas kedokteran hewan,  Bidang nutrisi dan pakan Ternak.  

Berkurangnya produk hijauan mendorong masyarakat untuk memanfaatkan limbah pertanian sebagai pakan ternak. Limbah pertanian memiliki kualitas yang lebih rendah dibandingkan dengan pakan konvensional. Dalam upaya meningkatkan dan mencukupi nutrisi yang kurang pada pakan maka perlu diberikan suplemen tambahan sehingga nutrisi ternak bisa tercukupi. Salah satu teknologi yang bisa digunakan adalah fermentasi silase Batang Pisang Merupakan pakan subtitusi ternak ruminansia untuk meningkatkan kecernaan pakan yang berkualitas rendah, mengatasi kekurangan nutrisi dan meningkatkan nafsu makan ternak.  Dengan demikian pemberian pakan fermentasi dapat meningkatkan produktivitas ternak. 

Pelatihan pakan fermentasi sudah dilakukan pada peternak sapi yang berdomisili di Di Kelompok Tani Ternak Fatukoa Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur yang menjadi peserta kegiatan merespon baik terhadap pelaksanaan pelatiahan pakan fermentasi ini. Melalui pelatihan tersebut diharapkan masyarakat dapat pakan fermentasi batang pisang sendiri untuk mengembangkan usaha peternakan sapi.


Ternak ruminansia diklasifikasikan sebagai hewan herbivora karena pakan utamanya adalah tanaman atau tumbuhan. Kambing dan sapi merupakan hewan mamalia karena menyusui anaknya sistem pencernaan yang khas didalam rumen menyebabkan Kambing dan sapi digolongkan sebagai hewan ruminansia. Ternak kambing/domba yang banyak dipelihara di Indonesia adalah domba lokal, domba ekor tipis, domba ekor gemuk, domba priangan, domba merino, dan domba dorset (Sodiq dan Abidin, 2002). 

Terdapat berbagai bangsa sapi potong yang ada di negara kita yang dapat digunakan sebagai bakalan dalam penggemukan sapi potong, diantaranya sapi Peranakan Ongole (PO) dan Simmental. Sapi PO merupakan persilangan sapi Ongole jantan dan sapi betina Jawa. Sapi PO mempunyai warna kelabu kehitam – hitaman dengan bagian kepala, leher dan lutut berwarna gelap sampai hitam. Bentuk tubuh besar, kepala relatif pendek dan bertanduk pendek (Hardjosubroto, 1994).


Fermentasi merupakan proses perombakan bahan pakan dari struktur keras secara fisik, kimia, dan biologi sehingga bahan dari struktur yang komplek menjadi sederhana, sehingga daya cerna ternak menjadi lebih efesien. Proses fermentasi dilakukan dengan menambah starter mikroorganisme yang sesuai dengan substrat Journal of Engineering Science and Technology Management Social and Community Service- VOL.1 NO. 1 (2022) xxxx – xxxx Page 36 of 38dan tujuan proses fermentasi, dimana mikroorganisme yang banyak digunakan dalam proses fermentasi adalah kapang, khamir dan bakteri (Febriani, 2019).


Metode ini mengakses semua potensi kemampuan peternak Di Kelompok, Proses pembelajaran akan dilaksanakan secara dekokratis melalui metode pendidikan orang dewasa, dimana tim pengabdi hanya sebagai fasilitator dalam penyelesaian masalah. Sedangkan pendampingan difokuskan mulai dari ceramah, tanya jawab dan diskusi. Metode ceramah digunakan untuk memamparkan materi. 


Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan yang telah dilakukan, tampak begitu besar animo masyarakat serta Di Kelompok Ternak Fatukoa Salah satu tujuan pemeliharaan sapi potong adalah tercapainya produktivitas dari ternak, untuk mencapai itu maka dibutuhkan pakan yang memiliki gizi yang dibutuhkan ternak. Pakan sapi potong terdiri dari hijauan sebagai pakan utama dan konsentrat sebagai pakan tambahan. Hijauan merupakan pakan yang mengandung serat kasar tinggi dan lebih sulit dicerna dibandingkan dengan konsentrat, sedangkan pakan konsentrat mengandung energi dan protein tinggi dan kadar serat yang rendah. Peternak sapi potong di Kampung Pinang umumnya menggunakan hijauan sebagai pakan utama ternaknya, salah satu hijauan yang umum diberikan yaitu jerami padi. Jerami padi merupakan hijauan yang mengandung serat kasar tinggi dan tidak mudah tercerna, hal ini tentunya belum mencukupi semua kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan ternak, untuk mencapai produktivitas yang tinggi maka dibutuhkan tambahan unsu-unsur mikro seperti vitamin dan mineral.


Pakan fermentasimerupakan pakan subtitusi yang mengandung unsur-unsur mikro dari proses fermentasi tersebut. Fermentasi pakan dilakukan memiliki beberapa tujuan antara lain: untuk meningkatkan keawetan pakan karena diproduksinya asam organik dan/atau alkohol, menghasilkan produk dengan karakteristik flavor dan aroma yang khas sehingga meningkatkan palatabilitas, meningkatkan kualitas pakan karena proses fermentasi dapat meningkatkan kandungan nutrient pakan, serta meningkatkan kecernaan yang berimplikasi pada peningkatan produktivitas ternak yang mengkonsumsinya. 


WEP02 


Warta Terkait

Warta Terkait

Posting Komentar