vXNwPj4qUNQpo38g8p3ivd6DJ6AcFOk4gL7S5iHx

Naftali Djoru: Batalnya Piala Dunia U 20: Dilema Ideologi dan Pragmatisme Pasar

Dokumen Pribadi 

Naftali Djoru adalah Pdt Gereja Kristen Sumba, juga tokoh Agama yang cukup populer di pulau Sumba. 

Saat ini saya non-partisan dan belum menentukan sikap afilasi politik partai apa maupun figur siapa scara politik. Tapi menarik mencermati kasus batalnya PilDun U20 di Indonesia. Sepintas terlihat semua menyoroti peran Ganjar dan Koster (didukung oleh pernyataan partai tertentu) sebagai pihak yg bertanggungjawab bahkan memiliki andil membunuh prestasi sepak bola Indonesia. Akbatnya bullyan netizen bagai air bah tidak terbendung.

Saya coba lihat dari sisi lain, Soal Ganjar ganjal sepak bolabdapat saja menjadi indikasi ada soal besar dan berat yg memaksa harus memilih, Saya yakin orang selevel Ganjar Cs. bersuara pasti sudah dipikirkan matang (tidak ngawur) mungkin juga berdasarkan data intelijen.

Penolakan "Israel" bisa dibaca lain. Ini bukan soal Israel semata

Ganjar dan Koster terpaksa harus tumbalkan diri untuk kepentingan nasional yg lebih besar bahkan mengesampingkan sepakbola sebagai instrumen global kehidupan ekonomi pasar dunia, prestasi, atau mungkin saja kepentingan politik dan mafia di dalamnya. 

Sebagai awam, saya menduga dan menguatirkan adanya ancaman disintegrasi bangsa yg sdh terakumulasi selama ini sebagai akibat dari gerakan2 kelompok radikal. Kelompok ini didukung oleh kekuatan2 transnasional.  

Pada sisi lain tekanan negara2 Barat (Amerika dan Euro) yg berupaya mengkapling sumber energi di Indonesia sedang gencar2nya. Mereka semua (radikalisme dan kapitalisme) hanya menanti momentum...sekali mendapatkan momentum, maka agendanya berjalan mulus.

PilDun U20 sangat berpotensi menjadi momentum. Posisi Israel menjadi pelatuk yg dapat memicu ledakan sosial di Indonesia. Semua kelompok yang berkepentingan akan berupaya merebut pelatuk ini untuk mengawali ledakan sosial di Indonesia. Konflik horisontal akan terjadi dan melemahkan posisi Indonesia dalam percaturan politik dunia.

 Kondisi itu akan dimanfaatkan oleh kelompok Barat untuk mencengkeram Indonesia, Berbagai dampak negatif akan dialami NKRI. 

Dilema inilah yg dihadapi kelompok nasionalis, Bertahan di garis Ideologi atau mengikuti trend pasar sepakbola secara pragmatis...

Menurut saya kalangan Nasionalis cenderung memilih konsisten di garis ideologi Pilihan sikap yg tentunya tidak populer namun dibutuhkan sebagai sekuritas dan keberlanjutan NKRI yg solid. 

Banyak yg kecewa dan kemudian terjebak dengan strategi menggoreng sikap Ganjar Cs secara pragmatis untuk kepentingan PilPres 2024.

Bagi saya pribadi akan lebih bijak untuk cermati secara baik saja dulu dampak pembatalan PilDun U20 dan konfigurasi politik sekarang, sehingga tidak terjebak irama yg dimainkan kelompok lain dengan agenda yg membahayakan NKRI. 

Hal sepak bola tidak gampang juga bagi FiFa untuk mengeliminasi Indonesia dari pasar sepak bola dunia karena sepak bola Indonesia adalah pasar yg potensial. 

#NKRImerdeka#

Warta Terkait

Warta Terkait

Posting Komentar