vXNwPj4qUNQpo38g8p3ivd6DJ6AcFOk4gL7S5iHx

Bupati Sumba Barat Yohanis Dade: Atraksi Pasola Agar Dijaga dan Dilestarikan

Sumber: Foto Humas Protokol Sumba Barat 


Waikabubak, Warta Edukasi Publik ___Atraksi Pasola bukan sekedar uji ketangkasan, atau uji keberanian namun Pasola adalah sebuah tradisi yang sakral, ritual budaya yang harus dilestarikan dan dijaga.

Hal itu dikatakan Bupati Yohanis Dade,SH ketika memberikan bantuan dana untuk penyelenggaraan Atraksi Pasola Lamboya bertempat di Aula Kantor Camat Lamboya, Senin (13/02/2023).


Dijelaskan bahwa Pasola merupakan perpaduan antara unsur upacara keagamaan tradisional yakni upacara sakral “Marapu” yang di wujudkan dalam perang tanding serta unsur-unsur seni, olahraga, lomba dan hiburan, namun unsur yang paling utama adalah upacara sakral. Pasola tidak sekadar menjadi bentuk keramaian, tetapi menjadi salah satu bentuk pengabdian dan aklamasi ketaatan kepada sang leluhur. 


Menurutnya, kekuatan unsur sakral harus menjadi daya tarik tersendiri dalam mempromosikan Pasola sebagai salah satu ikon tujuan wisata di Pulau Sumba. Atraksi Pasola bukan sekedar uji ketangkasan, atau uji keberanian namun Pasola adalah sebuah tradisi, ritual budaya yang harus dilestarikan dan dijaga.


Bupati berharap atraksi Pasola yang akan diselenggarakan dapat berjalan dengan aman dan tertib tanpa ada kekacauan yang terjadi sehingga pengunjung maupun wisatawan dapat menikmati pertunjukan pasola yang diselenggarakan. Tentunya menurut Bupati jika jumlah kunjungan wisata bertambah maka akan meningkatkan perekonomian di daerah ini.


"Di sinilah daya tariknya agar wisatawan yang datang menyaksikan bisa merasakan hal berbeda dari Pasola, tidak semata sebagai pertunjukkan berkuda. Mari kita hormati ritual ini dengan baik, kami berharap ritual ini harus tetap dijaga dan dilestarikan. Kalau bukan kita yang menjaga, siapa lagi yang menjaganya. Tolong tinggalkan minuman keras. Salah satu penyebab kekacauan adalah minuman keras", ungkap Bupati.


Untuk itu Bupati juga mengharapkan jangan sampai dalam pelaksanaan Pasola  dikotori unsur balas dendam dan mempertontonkan hal yang tidak pantas bagi masyarakat. Ia mengingatkan jangan malah kita yang merusak budaya kita sendiri dengan melakukan hal-hal yang kurang pantas, karena jika itu terjadi bisa jadi kedepan Pasola tidak bisa lagi diadakan jika masyarakat ataupun pelaku atraksi Pasola tidak dapat menjaganya.


“Aman tidaknya ritual pasola tentu ada ditangan masyarakat, pelaku pasola dan para rato. Saya juga minta dapat berperan aktif menjaga salah satu ritual adat yang sangat kita banggakan ini, sehingga berjalan dengan baik,” ujar Bupati Yohanis Dade. (Dhi/WEP2)


Warta Terkait

Warta Terkait

Posting Komentar