vXNwPj4qUNQpo38g8p3ivd6DJ6AcFOk4gL7S5iHx

Bupati Sumba Barat: Kita Punya Potensi Lahan dan Hasil Bumi Sebagai Sumber Pendapatan



Sambutan Bupati Sumba Barat 
Waikabubak, Warta Edukasi Publik ___lahan tidur diolah dengan baik, tentu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan keluarga, ujar Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, SH ketika membuka kegiatan Workshop berbagi praktik baik proyek pendidikan dan kesiapan kerja anak muda, Jumat (17/02/2023) bertempat di aula SMA Negeri Waikabubak.

Kegiatan Workshop menghadirkan Bupati Sumba Barat Yohanis Dade, SH, Sekretaris Daerah Yermia Ndapa Doda, S.Sos, pimpinan perangkat daerah dari unit kerja teknis, pengawas dan guru Sekolah Menengah Kejuruan serta perwakilan pemerintah desa dan masyarakat dari desa intervensi proyek.

Sumba khususnya Sumba Barat memiliki potensi lahan pertanian dan perkebunan cukup besar yang belum digarap secara maksimal. Jika lahan tidur diolah dengan baik, tentu membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat dan keluarga. Hal itu menurut Bupati jika semua berkomitmen maka tingkat pengangguran akan berkurang bahkan tidak akan ada lagi pengangguran.

“Jika peluang ini dimanfaatkan, lahan-lahan kita dikelola dengan baik, keadaan kita tidak seperti sekarang. Sehingga kita tidak lagi mencari lapangan kerja, tetapi justru bisa menghasilkan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Jika kita semua bersepakat bangkit, bergandengan tangan mengelola apa yang menjadi kekuatan kita, pasti kita bisa keluar dari ketertinggalan. Belajar dari orang luar, mereka mampu memanfaatkan hasil bumi untuk dijual menjadi pendapatan”, tegas Bupati Yohanis Dade.

Bupati Yohanis Dade menjelaskan, salah satu penyebab inflasi, salah satunya dari berbagai kebutuhan rumah tangga yang masih didatangkan dari luar daerah. Jika kebutuhan-kebutuhan tersebut bisa di penuhi sendiri tentu biaya belanja bisa dikurangi. Bupati juga mengingatkan untuk tidak terlalu bergantung atau berharap kepada Pemerintah Daerah, karena keuangan pemerintah daerah tentu sangat terbatas.

Selanjutnya Bupati Yohanis Dade berpesan kepada para peserta Workshop untuk mengikuti kegiatan Workshop berbagi praktik baik proyek pendidikan dan kesiapan kerja anak muda dengan baik dan dilaksanakan

“Kepada kaum muda, sebagai pelaku usaha supaya terus mengembangkan potensi dan mampu mencetak generasi penerus, mandiri, berdaya saing dan jiwa kewirausahaan dan berkontribusi pada kemajuan daerah. Saya juga berharap pada Perkumpulan Stimulant Institute dan Save The Childreen, agar program ini dapat menjadi program rutinitas, berkesinambungan sehingga mampu menjangkau anak muda lain, saya juga berharap metode yang sudah dikembangkan bisa dijadikan rujuan dalam program dinas-dinas terkait”, harap Bupati Yohanis Dade.

Untuk diketahui, Workshop diseminasi praktik baik proyek kewirausahaan dilaksanakan oleh Stimulant Institute mitra Save the Children. Implementasi proyek difokuskan pada empat desa lokus stunting yaitu Desa Baliledo, Wee Patola, Laboya Bawa dan Kareka Nduku (Bappelitbangda, 2021). Selain desa, kami juga menjangkau peserta didik pada satuan pendidikan kejuruan, yaitu SMK Negeri 1 Loli, SMK Negeri 2 Loli, SMK Negeri 1 Lamboya dan SMK Negeri 1 Tana Righu.  

Project yang didanai oleh AMEX (American Express), bertujuan untuk memberikan akses bagi anak muda memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang dapat mempersiapkan mereka memiliki pekerjaan yang layak, baik dengan bekerja dalam bisnis atau menjalankan usaha kecil secara individu. Proyek ini telah dilaksanakan sejak bulan Januari sampai dengan Desember 2022. 

Dalam pelaksanaannya, telah menjangkau 2.020 dari 2.300 target partisipan. 2000 anak muda usia 13 – 24 tahun dan 300 orang dewasa. Keseluruhan proyek ini menetapkan tiga tahapan intervensi, yaitu terhubung. Pada tahapan ini kami memastikan target partisipan mendapatkan kesadaran terkait pentingnya pendidikan dan kewirausahaan. Level peningkatan, bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan partisipan melalui ketrampilan softskill. 400 anak muda berkesempatan mengikuti pelatihan Siap Kerja. Pasca pelatihan, dilanjutkan dengan workshop teknis dan magang mandiri pada lokasi usaha yang di Sumba Barat. Keseluruhan aktivitas, mengharuskan kami bekerja sama dengan mentor desa, mentor teknis dan pelaku usaha. Pada tahapan transformasi, merupakan puncak proyek kewirausahaan. Kami memberikan dukungan Bantuan Non Tunai Modal Usaha Anak Muda atau BaNTu MUDA kepada 105 anak muda. Distribusi bantuan diberikan sesuai proposal usaha yang dikembangkan oleh anak muda. Besaran dana yang dibagi kepada anak muda berada pada rentang nominal Rp 5 juta sampai Rp 8 juta per orang.

Menurut Direktur Perkumpulan Stimulant Institute (PSI) Stepanus Makambombu, Proyek ini telah menciptakan 101 lapangan pekerjaan di Sumba Barat. Secara tidak langsung telah berkontribusi terhadap penurunan angka pengangguran daerah yang mencapai 2,75 persen (RPJMD 2021-2026) sebesar 4 persen atau dengan kata lain telah membuka lapangan kerja baru sebesar 0,2 persen. Jika dilanjutkan maka anak muda dapat melakukan duplikasi lapangan pekerjaan dan akan semakin cepat menurunkan angka pengangguran sehingga berkontribusi terhadap pencapaian target RPJMD 2021 - 2026. Dan ini mampu menyumbang angka penurunan kemiskinan pada RPJMD.

Ditempat yang sama, Umbu Ngailu Dedi selaku project coordinator YEE (Youth Education and Employability) Stimulant Institute, menyatakan bahwa distribusi BaNTu MUDA menggunakan metode Mix Modality, atau metode yang menggabungkan distribusi barang dan uang. Kami memilih metode ini sebagai upaya untuk memastikan kualitas proyek. Distribusi bantuan dana usaha dilakukan melalui lembaga keuangan tepatnya Bank Rakyat Indonesia (BRI) kantor cabang Waikabubak. Strategi ini untuk mengenalkan layanan perbankan kepada anak muda sehingga mereka dapat menggunakan layanan yang ada dalam mendukung usaha yang dikembangkan. Sebagai contoh pemanfaatan Kredit Untuk Rakyat (KUR) sebagai dukungan pinjaman bagi pelaku usaha. Dukungan lainnya diperoleh dari Dinas teknis, antara lain Dinas Peternakan, Dinas Perikanan, Dinas Pertanian, Dinas Koperindag, Dinas Sosial dan Dinas Nakertrans. Keterlibatan unit kerja untuk memberikan pendampingan teknis kepada 105 anak muda sesuai bidang usaha yang dikembangkan. Sejak distribusi bantuan usaha dilakukan (9/22), pendampingan rutin di komunitas mulai diberikan oleh Dinas teknis.

Hasil pendampingan menunjukkan adanya sejumlah praktek baik/peningkatan usaha dan juga pembelajaran diperoleh selama proses pendampingan yang telah dilakukan selama 5 bulan, yakni bulan Oktober 2022 hingga Februari 2023. Implementasi project YEE telah sampai di tahap akhir, dimana telah dilakukan studi evaluasi yang melibatkan konsultan. Hasil studi yang diperoleh, baik itu praktik baik dan pembelajaran, akan dibagikan oleh tim project kepada pemerintah daerah sebagai bentuk akuntabilitas project. (Dhi/WEP2)

Warta Terkait

Warta Terkait

Posting Komentar