Dokumen Pribadi |
Kupang, Warta Edukasi Publik___Umbu Wulang Fokus Komitmen untuk Perjuangan Pelestarian Lingkungan Hidup dan Perlindungan kemanusiaan serta Kebudayaan Masyarakat Adat di NTT , Saya Umbu Wulang Tanaamahu Paranggi adalah putra NTT, didukung oleh beberapa komunitas peduli lingkungan hidup dan kebudayaan NTT akan ikut dalam ajang pemilihan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Dapil NTT tahun 2024.
Ada 4 isu penting dari NTT yang akan saya perjuangkan untuk mendapatkan mandat rakyat NTT, yaitu
I. Lingkungan Hidup,
1. NTT adalah provinsi kepulauan yang memiliki ketergantungan tinggi pada sumber daya alam. Oleh karena itu perlu mendorong adanya penguatan kebijakan, penguatan daya dukung lingkungan di NTT. Salah satu ruang penguatan yang perlu diperjuangkan adalah bersinergi dengan para pengambil kebijakan di tingkat nasional.
2. Meningkatnya eskalasi bencana ekologis di NTT merupakan alarm bagi kelangsungan hidup rakyat NTT maka penting untuk mendorong kebijakan yang ramah lingkungan, pembangunan yang beradaptasi dengan lingkungan terutama program program nasional di NTT,
3. Berjuang dan bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk pemulihan, penguatan, pelestarian dan perlindungan keanekaragaman hayati endemik NTT (seperti Cendana di Pulau Sumba dan Timor, Komodo di Manggarai Barat dan daratan Flores lainnya, Pohon Lontar di Timor, Sabu, Rote dan Sumba, Sorgum di semua pulau, Rusa Timor hingga kura kura leher ular di pulau Timor dan Rote, Sabana di Timor dan Sumba, Dugong di perairan Alor)
4. Bersinergi untuk Memastikan perlindungan kawasan kawasan hulu di NTT. Seperti Cagar Alam Mutis di Timor, Wanggameti-Tanadaru di Sumba, DAS Aesesa di Flores.
II. Kebudayaan
1. NTT adalah provinsi multikultur dengan beragam budaya, tradisi dan adat yang merupakan identitas dan jati diri rakyat. Masyarakat Adat di NTT adalah entitas penting yang harus diakui oleh Pemerintah Pusat dalam kebijakan-kebijakan nasional.
2. Kekuatan Masyarakat Adat di NTT, kearifan lokal dan tradisinya merawat lingungan secara turun temurun penting untuk dijadikan landasan pengelolaan pembangunan berbasis lingkungan.
3. Berjuang dan bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk melahirkan kebijakan, pengakuan, penguatan dan perlindungan Cagar Cagar budaya yang berlimpah di NTT. Seperti Kampung Lamalera di Lembata, Kampung Waerebo dan Bena di Flores, Tanjung Haharu di Sumba, Kampung Boti di TTS dan kampung kampung adat lainnya.
III. Perdagangan Orang (Human Trafficking)
1. Hingga saat ini NTT menempati urutan teratas sebagai provinsi dengan angka perdagangan orang tertinggi di Indonesia. Oleh karena itu perlu berjuang dan bersinergi dengan Pemerintah Pusat untuk menghentikan praktik praktik perdagangan orang di NTT dan mendorong skema resmi dan sistematis untuk memperkuat, mendidik dan meningkatkan kualitas tenaga kerja dari NTT sehingga siap berkompetisi dan bekerja sesuai kekuatan dan kapasitas yang dimiliki.
2. Mendorong terbentuknya Kelompok Kerja (Pokja) Anti Perdagangan Orang di NTT bekerja sama dengan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Kementerian Sosial dan kementerian terkait lainnya untuk mencegah praktik berulang perdagangan orang di NTT
IV. Perempuan, Penyandang Disabilitas, Orang Muda, Lansia, Kelompok Minoritas dan Kelompok Rentan Lainnya (Keadilan Gender dan Inklusi Sosial)
1. Mendorong lahirnya kebijakan yang adil bagi Perempuan, Penyandang Disabilitas, Orang Muda, Lansia, Kelompok Minoritas dan Kelompok Rentan Lainnya sehingga dapat mengakses, berpartisipasi, melakukan kontrol dan mendapat manfaat dari pembangunan.
2. Memprakarsai penguatan kapasitas Perempuan, Penyandang Disabilitas, Orang Muda, Lansia, Kelompok Minoritas dan Kelompok Rentan Lainnya sehingga memiliki posisi tawar yang adil dalam pengelolaan pembangunan.
3. Berkomitmen memperkuat gerakan gerakan Perempuan, Penyandang Disabilitas, Orang Muda, Lansia, Kelompok Minoritas dan Kelompok Rentan Lainnya untuk meningkatkan dan mencapai keadilan ekologis hingga keadilan antar generasi.
Selama 16 tahun terakhir, sejak tahun 2006 saya berkecimpung dan berjuang dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, perlindungan ruang penghidupan rakyat, kebencanaan, pelestarian kebudayaan hingga kerja kerja kemanusiaan lainnya. Saya sepenuhnya sadar bahwa perlu adanya penguatan dan sinergitas pemulihan dan kerja sama Pemerintah di semua level pemerintahan untuk memastikan NTT yang sejahtera, berbudaya, ramah lingkungan dan menjunjung tinggi kebudayaan yang bermartabat.
Akhir kata umbu wualng mengatakan Salam Jaga Alam, Lestarikan Adat Tradisi Bermartabat di Nusa Tenggara Timur.
Salah satu tokoh Muda Sumba yang tidak asing lagi, Melkianus Pote Hadi, " kita butuh tokoh muda yang lantang bicara di tingkat nasional, karena itu saya menghimbau untuk kita dukung orang muda ini, pada era bonus demografi butuh anak muda yang gesit dan bekerja, karena itu kata Melki, Begitu besarnya peranan pemuda dalam melakukan perubahan sejalan dengan jargon Presiden Soekarno untuk membangkitkan semangat para pemuda yaitu “ Beri aku 1000 orang tua , niscaya akan kucabut semeru dari akarnya, beri aku 10 pemuda niscaya akan kuguncang dunia”.
Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan. Ketika hari ini pemuda bermalas-malasan, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang hanya peduli pada kekuasaan. Ketika hari ini pemuda gemar berbohong dan ingkar janji, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang gemar melakukan korupsi. Namun jika hari ini para pemuda rajin belajar dan gemar melakukan kebaikan, maka nanti akan didapatkan pemimpin yang pintar dan gemar membela kebenaran. Apa yang pemuda lakukan hari ini, itulah yang akan menjadi cerminan kebiasaannya di masa yang akan datang. Tidak dapat dipungkiri kalau suatu saat nanti para pemuda hari inilah yang akan menggantikan posisi para pemimpin sekarang. Oleh karena itu, perubahan kebiasaan harus dilakukan dari sekarang. Jangan menunggu nanti, karena akan berdampak pada penyesalan.
Daerah kita butuh generasi pemuda yang mempunyai idelisme tinggi, semangat yang bergelora, dan kekuatan yang begitu masif. Bangsa kita juga butuh Pemuda untuk menciptakan sebuah perubahan. Janganlah ditunda-tunda, karena semakin tua urusan semakin banyak ditambah tuntutan berkompromi disana-sini. Justru usia muda adalah saatnya untuk menciptakan perubahan untuk menjadi tonggak peradaban bangsa maupun dunia.
Saat ini adalah era ketika menguasai dunia adalah yang menguasai teknologi. Generasi pemuda lah yang saat ini cerdas akan teknologi. Mereka berusaha selalu menyeimbangkan antara kehidupan dunia nyata dan kehidupan dunia media sosial. Seperti yang selalu update berita di twitter, mencoba filter instagram terbaru, mencari cara memonetisasi vlog, hingga mencoba melakukan aksi sosial atau penggalangan dana melalui platform-platform online. Oleh karena itu, Indonesia butuh generasi pemuda untuk menguasai dunia melalui teknologi.
Zaman selalu bergerak dan pemuda adalah rodanya. Diprediksi Indonesia akan mengalami bonus demografi pada periode 2030 hingga 2040. Itu artinya jumlah penduduk usia produktif akan lebih besar dibandingkan dengan penduduk usia tidak produktif. Kita tengah menjemput era dimana pemuda hari ini adalah yang akan memimpin dan dipimpin. Pemuda sendiri yang tahu Indonesia seperti apa, yang akan ingin kita ciptakan untuk dihuni dan diperjuangkan. Lembaran-lembaran putih di sejarah menanti untuk tertulis kembali oleh peran dan gerak generasi pemuda selanjutnya.
Nusa Tenggara Timur butuh pemuda yang cerdas dalam gagasan, terbuka dengan ide, dan memiliki narasi yang cemerlang. Alangkah lebih baiknya lagi, pemuda yang tidak hanya menggebu-gebu dalam kata, yang pada akhirnya hanya mampu membuat orang lain takut untuk membuka diri. Pemuda yang bersahaja, hangat, bersahabat, tak bersekat dan tak menghalangi orang lain mendekat. Halus dalam kata namun tegas dalam karya.
Bonus demografi menjadi peluang strategis bagi kita untuk melakukan percepatan pembangunan ekonomi. Ini didukung ketersediaan sumber daya manusia (SDM) usia produktif dalam jumlah signifikan, karena itu Umbu Wulang ini menjadi representasi orang muda sumba khususnya dan umum NTT, mari kita dukung. Ucap Melki Hadi.