vXNwPj4qUNQpo38g8p3ivd6DJ6AcFOk4gL7S5iHx

OPINI : Menjamin Mutu Protein Hewani Melalui Peran Vital Profesi Veteriner dalam Program Makan Bergizi Gratis

 

drh.Herlina Umbu Deta 

Kupang ___Warta Edukasi Publik, drh.Herlina Umbu Deta,M.Sc/Anggota Perhimpunan Dokter Hewan Cabang NTT, Dosen Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Hewan Undana Kupang 

Program makan bergizi gratis yang dicanangkan pemerintah merupakan inisiatif monumental dengan tujuan mulia: mengatasi stunting dan memastikan asupan gizi optimal bagi generasi penerus bangsa. Namun, keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari seberapa banyak piring yang terisi, melainkan juga dari kualitas dan keamanan pangan yang disajikan. Dalam konteks inilah, peran dokter hewan menjadi sangat krusial, bahkan bisa disebut sebagai garda terdepan yang sering kali luput dari perhatian publik.

Protein hewani—seperti daging sapi, ayam, telur, dan ikan—adalah komponen kunci dalam menu program ini, mengingat nutrisi esensialnya untuk tumbuh kembang anak. Sumber protein ini, jika tidak ditangani dengan standar kesehatan yang ketat, berpotensi menjadi media penularan penyakit zoonosis (penyakit dari hewan ke manusia) atau terkontaminasi bakteri berbahaya.

Di sinilah urgensi keterlibatan aktif dokter hewan. Keahlian mereka mencakup seluruh rantai produksi pangan hewani, dari hulu hingga hilir.

Pertama, di tingkat hulu, dokter hewan memastikan kesehatan ternak di peternakan. Melalui pengawasan kesehatan hewan, vaksinasi, dan pengendalian penyakit, mereka menjamin bahwa bahan pangan yang masuk ke dalam sistem distribusi berasal dari sumber yang sehat dan layak konsumsi. Ini adalah langkah pencegahan paling awal untuk menghindari masuknya patogen berbahaya ke dalam rantai makanan.

Kedua, dalam proses logistik dan pengolahan, dokter hewan berperan sebagai pengawas mutu pangan atau veterinary public health. Mereka memastikan standar sanitasi dipatuhi di rumah potong hewan, pusat pendingin, hingga dapur umum yang mengelola makanan siap saji. Pengetahuan mendalam mereka tentang keamanan pangan (food safety), higienitas, dan manajemen risiko biologis sangat vital untuk mencegah kontaminasi silang dan kerusakan bahan makanan.

Ketiga, keberadaan dokter hewan memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan standar keamanan pangan nasional. Tanpa pengawasan ahli ini, risiko penggunaan bahan pangan yang tidak layak, kedaluwarsa, atau mengandung residu antibiotik di luar batas aman menjadi meningkat drastis.

Program makan bergizi gratis adalah investasi besar bagi masa depan Indonesia. Akan sangat ironis jika niat baik untuk menyehatkan generasi penerus justru terhambat oleh kelalaian dalam aspek keamanan pangan. Mengintegrasikan peran dokter hewan secara sistematis dan wajib dalam struktur manajemen program ini bukanlah sebuah opsi, melainkan sebuah keharusan.

Pemerintah perlu memperkuat kolaborasi dengan organisasi profesi dokter hewan untuk menyusun standar operasional prosedur (SOP) yang mengikat di setiap titik distribusi makanan. Dengan demikian, kita tidak hanya memberi makan anak-anak Indonesia, tetapi juga memberi mereka jaminan keamanan dan kesehatan yang 

Program makan bergizi gratis yang digagas pemerintah memerlukan perhatian khusus pada aspek keamanan pangan, terutama untuk komponen protein hewani. Dokter hewan memegang peran krusial dalam menjamin keamanan ini melalui beberapa aspek:

Peran Strategis Dokter Hewan:

1. Pengawasan Kesehatan Hewan Sebelum Pemotongan

· Melakukan inspeksi antemortem untuk memastikan hewan dalam kondisi sehat

· Mencegah penyebaran zoonosis melalui daging yang dikonsumsi

· Memastikan hewan bebas dari residu antibiotik dan bahan kimia berbahaya

2. Inspeksi Pasca Pemotongan

· Memeriksa karkas dan organ dalam untuk mendeteksi kelainan

· Mengidentifikasi penyakit yang mungkin tidak terlihat saat hewan hidup

· Menjamin keseluruhan proses penyembelihan sesuai standar higiene

3. Pengawasan Rantai Dingin dan Distribusi

· Memastikan transportasi dan penyimpanan protein hewani sesuai standar

· Mencegah kontaminasi bakteri seperti Salmonella dan E. coli

· Mengawasi suhu penyimpanan untuk mencegah pertumbuhan mikroba

4. Sertifikasi dan Penelusuran Asal Usul

· Memberikan sertifikasi kelayakan konsumsi

· Membangun sistem traceability dari peternakan hingga konsumsi

· Memastikan transparansi sumber protein hewani

Implikasi bagi Program Makan Bergizi Gratis:

1. Perlindungan Kesehatan Penerima Manfaat

   · Mencegah keracunan makanan dan penyakit bawaan makanan

   · Memastikan nutrisi optimal dari protein hewani yang aman

   · Melindungi kelompok rentan seperti anak-anak dan ibu hamil

2. Efisiensi Program

   · Mengurangi risiko pemborosan akibat produk tidak layak konsumsi

   · Meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah

   · Memastikan anggaran digunakan secara optimal untuk produk berkualitas

3. Dampak Jangka Panjang

   · Membangun budaya keamanan pangan nasional

   · Meningkatkan standar industri peternakan lokal

   · Mendukung ketahanan pangan nasional

Rekomendasi:

1. Integrasi wajib dokter hewan dalam tim pengawasan program makan bergizi

2. Pengembangan protokol standar keamanan protein hewani

3. Pelatihan berkelanjutan bagi dokter hewan yang terlibat

4. Kolaborasi dengan asosiasi profesi kedokteran hewan

5. Sistem monitoring dan evaluasi berbasis risiko

Dengan peran aktif dokter hewan, program makan bergizi gratis tidak hanya memenuhi aspek kuantitas, tetapi juga menjamin kualitas dan keamanan pangan, khususnya protein hewani, yang penting untuk perkembangan generasi penerus bangsa.

WEP02 

Warta Terkait
Terbaru Lebih lama

Warta Terkait

Posting Komentar