vXNwPj4qUNQpo38g8p3ivd6DJ6AcFOk4gL7S5iHx

5 Tokoh Partai Kuat Berebut Calon Gubernur NTT 2024, Begini Kata Pengamat Politik Undana

Bursa calon gubernur NTT 2024
Kupang, Warta Edukasi Publik___Pilgub NTT 2024 bakal semarak. Ada banyak tokoh yang ingin bertarung, Siapakah sosok atau tokoh kuat yang akan meramaikan Pemilihan Gubernur Nusa Tenggara Timur  2024 (Pilgub NTT 2024)? Sejumlah nama sudah bermunculan baik terang-terangan berniat maju di Pilgub NTT 2024 maupun tokoh tokoh yg akan di dukung oleh Partainya.

Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat akan mengakhiri masa jabatannya pada tanggal 5 september 2023, berarti tinggal 2 bulan atau 60 hari lagi. Sedangkan Pemilihan Gubernur baru untuk menggantikan Viktor Laiskodat baru akan dilaksanakan pada 27 November 2024 yang akan datang. Berarti kurang lebih masih 18 bulan lagi. Dengan demikian jabatan Gubernur yang ditinggalkan Viktor Laiskodat akan diganti atau diisi oleh Pejabat Gubernur yang akan ditunjuk oleh Presiden Republik Indonesia dengan masa jabatannya sampai dengan Pelantikan Gubernur NTT baru hasil Pemilihan tanggal 27 November 2024.

Walaupun masih lama waktu Pemilihan Gubernur baru tapi masyarakat sudah mulai ramai bicarakan tentang siapa pengganti Viktor Laiskodat.

 Dalam berapa minggu terakhir ini beberapa partai politik seperti PDIP, GOLKAR, NASDEM, PERINDO dan DEMOKRAT sudah mulai mengelus-elus jagoan mereka masing-masing baik itu wajah wajah lama seperti Benny Harman dan Melky Lakalena yang pernah mengikuti Pilgub maupun wajah- wajah baru seperti Ansy Lema, Jully Laiskodat , Alex Ena , Frans Aba mulai diperbincangkan  dikalangan masyarakat luas.

Media berhasil mewancarai Pengamat Politik dari Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Nusa Cendana (UNDANA) Kupang Jefta Sabaat, S. IP, M.Si., Jefta sapaan akrabnya menyatakan bahwa  pertarungan antar Kandidat Calon Gubernur NTT tahun 2024  akan lebih seruh jika dibandingkan dengan Pilgub tahun 2018 yang lalu. Karena pertarungan saat ini antara Wajah Lama Vs Wajah Baru dan tanpa  Viktor Laikodat dan Esthon Foenay. Karena  keduanya memilih untuk menjadi Calon DPR RI.

Jefta menyatakan Membaca peluang kandidat Balon Gubernur NTT tergantung dari beberapa besar kerja partai , saya melihat  yang paling menguat sekarang ini hanya PDIP, GOLKAR dan Nasdem. Tapi Tidak terlepas dari itu ada beberapa partai juga yang sudah mulai mempromosikan dan mengeluskader-kader terbaiknya. Semisal Demokrat, Perindo dan lain sebagainya. 

Beberapa nama baru yang ikut nimrung dalam kontestasi pilgub NTT juga sudah mulai bermunculan. Tapi saya kira elektabilitas mereka yang baru masih kalah dari beberapa nama yang memang sudah pernah ikut ataupun sementara menjadi Anggota legislatif seperti Melki Lakalena, Ansy Lema, Emy Nomleni, Benny Kaharman, Julie Laiskodat, masih cukup kuat di kalangan masyarakat. Mereka hanya perlu koalisi partai untuk semakin menambah suara dan memperkuat branding politiknya. 

Namun belum kita pastikan karena selain menentukan pasangan Calon juga turut berpengaruh dinamika politik nasional juga menjadi rujukan untuk koalisi partai di tingkat lokal. 

Kalau terkait keputusan VBL untuk tidak ikut lagi dalam kontestasi pilgub NTT, saya kira itu juga bagian dari settingan partai untuk penjajakan Popularitas dan mengukur kekuatan politik apabila ingin kembali bertarung di pilgub NTT.

Hampir semua politisi juga pasti akan mengambil langkah demikian, karena tergiur dengan jabatan di senayan sekaligus juga tidak mau hilang kekuasaannya. Sehingga mengambil keputusan untuk ikut pileg dan kemudian bisa juga ikut pilkada.

Saya melihat Partai- Partai Politik sdh mulai secara terang-terangan nenyebutkan jago-jago mereka kata Jefta.

lanjut Yefta,   Misalnya PDIP sebagai Partai Pemenang Pemilu di Indonesia juga sebagai Partai Pemenang Pileg di Provinsi NTT walaupun kalah suara DPR RI dan DPRD Kabupaten Kota dari Partai Nasdem. 

Hari ini PDIP merupakan Partai yg paling siap menghadapi Pemilu 2024 yang akan datang baik itu Pilpres, Pileg, Pilgub maupun Pilkada. Begitu pula PDIP memiliki kader kader yang handal seperti Ansy Lema ,( Anggota DPR RI) Anderias Hugo Parera (Anggota DPR RI) dan Emy Nomleni (Ketua DPRD NTT). 3 orang Kader ini sangat layak menjadi calon Gubernur NTT. Misalnya Ibu Emy Nomleni, pada Pilgub 2018 tampil sendiri sebagai Calon Wakil Gubernur tampa didampingi Calon Gubernur Marianus Sae yg terkena OTT kasus Korupsi tapi mereka berhasil berada di urutan ke 2 dengan perolehan suara 603.822 suara (25, 64 %) setelah Viktor Laiskodat- Josef Naisoi) 836. 213 ( 36, 60 %) sebagai Pemenang dan menang di seluruh daratan Timor dan Sumba.

Sedangkan Marianus Sae dan Emy Nomleni  berhasil menang di 5 Kabupaten di Flores yakni Ngada, Nagekeo, Ende, Flotim dan Lembata .

Namun beberapa hari yg lalu  Ketua DPP PDIP juga Ketua Bappilu Pusat Bambang Pacul menyatakan bahwa Ansy Lema Calon Kuat Gubernur NTT yang dilansir di berbagai media. Pernyataan orang kepercayaan Ketua Umum Megawati Sukarnoputri ini tentu ada sinyal kuat bahwa bahwa PDIP ( Megawati) akan mengusung Amsy Lema  sebagai calon Gubernur NTT . Mantan Aktifis PMKRI dan juga Juru bicara Ahok dalam Pilgub DKI ini dinilai cerdas dalam menyampaikan berbagai pikiran / gagasan dan memiliki kapasitas yg memadai untuk  menjadi Gubernur NTT. 

Dengan  struktur partai sangat siap sampai di desa, Ansy Lema punya peluang besar untuk memenangkan Pilgub NTT tahun 2024 yang akan datang.

Jika Pernyataan Bambang Pacul ini benar maka tentu Emy Nomleny dan Anderias Hugo Parera tdk mempunyai peluang untuk menjadi calon Gubernur, kecuali Emy Nomleni bersedia menjadi Calon Wakil Gubernur lagi dari Ansy Lema. Tapi pertanyaannya Apakah PDIP berani mengusung  Pasangan  Calon Gubernur dan Calon Wakil Gubernur dari PDIP ? (PDIP-PDIP) ? 


Selain PDIP , Partai GOLKAR sebagai Partai Pemenang ke 2 di NTT juga   telah  mengeluarkan pernyataan  resmi  bahwa Partai Golkar  akan mengusung Melki Lakalena sebagai Calon Gubernur NTT tahun 2924. Melki Lakalena yang sehariannya sebagai Wakil Ketua Komisi IX DPR RI juga Ketua DPD Partai Golkar NTT  punya pengalaman panjang dalam dunia Politik. Perna menjadi Calon Wakil Gubernur berpasangan dengan Ibrahahi Agustinus Medah pada Pilgub rahun 2013 yang lalu. 

Dengan posisi hari ini sebagai Ketua DPD Golkar NTT dan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI Melki begitu leluasa mensosialisasi diri dan sekalian melakukan konsolidasi Partai Golkar utk memenangkan Pilgub 2024 yang akan datang . Dengan didukung struktur partai yg cukup solid hingga ke tingkat desa Melki Lakalena juga punya peluang utk memenangkan Pilgub NTT tahun 2024 yg akan datang.

Kemudian Partai Nasdem sebagai Partai yang berkuasa di NTT saat ini,  karna Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat adalah kader Partai Nasdem. Diberbagai media telah diberitakan bahwa Gubernur Viktor Laiskodat tidak akan maju lagi menjadi Calon Gubernus NTT tahun 2924. Dengan demikian muncul vigur vigur baru pengganti Viktor Laiskodat. Beberapa kader yg layak menjadi Calon Gubernur NTT tahun 2024, seperti Jully Laiskodat Istri Gubernur Viktor Laiskodat juga Anggita DPR RI, Ray Fernandes Mantan Bupati TTU, Jacki Uly, Mantan Kapolda NTT dan sekarang Anggota DPR RI. Namun menurut saya Partai Nasdem  Pasti akan mengusung Jully Laiskodat  sebagai Calon Guvernur NTT tahun 2024 yang akan datang, karna Jully Laiskodat adalah Istri Gubernur NTT saat ini dan Anggota DPR RI yg juga dekat dengan Ketua Umum Surya Palloh. Menurut Jefta Ibu Jully itu orangnya baik,  jiwa sosialnya tinggi dan tentu punya kemampuan finansial sangat baik dan cukup dikenal krn selain sebagai istri Gubernur dan  ketua Dekranasda NTT juga sebagai Anggota DPR RI. Sehingga peluang besar untuk menggantikan suaminya sebagai Gubernur NTT.

Namun demikian Ibu Jully atau siapapun Calon Gubernur NTT dari Partai Nasdem akan mengalami tantangan yg cukup berat karena Sekjend Partai Nasdem Jhonny G Plate terseret kasus Korupsi. Kasus korupsi Jhonny Plate merupakan Korupsi terbesar di Indonesia dan dilakukan oleh orang NTT. Tentu ini tamparan keras bagi partai nasdem juga  memalukan masyarakat NTT.

Tantangan lain  bagi Jully Laiskodat adalah Viktor Laiskodat suaminya itu sendiri. Jika nenurut masyarakat Viktor berhasil memimpin NTT selama 5 ini yg akan berakhir 5 september 2023 yang akan datang maka Jully akan memetik hasil yg baik dan Jully Laiskidat bisa berpeluang menang., tapi jika manyarakat NTT menilai dan menyatakan Viktor Laiskodat Gagal memimpin NTT selama 5 tahun ini maka pasti Jully Laiskodat tidak  akan dapat dukungan dari masyarakat NTT, tentu masyarakat beranggapan Jully Laiskodat sama dengan Viktor Laiskodat krn mereka adalah suami istri.

Selain itu ada juga Partai Demokrat , dan informasi dari berbagai media Partai Demokrat akan kembali mengusung Benny Kabur Harman sebagai Calon Gubernur NTT tahun 2024.  Jika Partai Demokrat memcalonkan lagi Benny Harman maka untuk yang ke 3 kalinya Benny Harman menjadi calon Gubernur NTT. Pada tahun 2013 Benny Harman berpasangan dengan Wellem Nope tapi gagal dan tahun itu dimenangkan oleh Frans Lebu Raya - Benny Litelnoni. Kemudian Pilgub tahun 2018 Benny kembali maju sebagai Calon Gubernur berpasangan dengan Benny Litelnony tapi kembali mengalami kegagalan dan hanya menang di 1 Kabupaten yakni Kabupaten Manggarai Barat .

Politisi yg dijuluki   sebagai Singa Pedium/Singa Senayan ini terkenal dengan pikiran-pikiran  yg cerdas, kritis dan berani secara terbuka melawan Pemerintahan Jokowi  dan tampil prima sebagai Partai Oposisi Pemerintah .

Karena keberanian dan kecerdasannya maka BKH sapaan akrabnya itu  sangat dipercaya oleh Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudoyono  / AHY dan juga SBY.

 Karna kekritisan Benny Harman membawah manfaat  bagi Partai Demokrat sehingga survei terakhir dari berbagai lembaga Survei menempatkan Partai Demokrat pada posisi 5 besar Partai Politik di Indonesia. Sebagai Poltisi Senior tentu tidak ada pilihan lain bagi Partai Demokrat utk Calon Gubernur NTT tahun 2024.

Salah Pendatang baru adalah Partai Perindo, karna Partai Perindo termasuk dalam kategori Partai baru, karena baru pertama kali mengikuti Pemilu tahun 2019 yang lalu. Partai milik Konglomerat Harry Tanoesoedibjo ini walaupun baru pertama kali mengikuti Pemilu namun di Provinsi NTT Partai Perindo sudah memiliki 6 Kursi DPRD Provinsi dan 39 Kursi DPRD Kabupaten Kota di seluruh NTT. 

Perolehan kursi ini sangat dipengaruhi oleh Nama besarnya Harry Tanoesoedibjo. Sebagai seorang tokoh Kristen yang taat,  Harry Tanoesoedibjo bisa menjadi Tokoh idola bagi masyarakat NTT yang mayoritas beragama Kristen , hal ini yang akan berdampak besar bagi Partai Perindo  NTT. 

Apa lagi beliau telah menempatkan tokoh tokoh hebat NTT di jajaran Pengurus DPP dan CALEG DPR RI, Seperti Alex Ena sebagai Korwil Pemenangan NTT DPP Partai Perindo. Tokoh seperti Alex Ena yang punya pengalaman panjang di dunia Politik mulai dari Partai Golkar sebagai Ketua Bappilu  dan  juga sebagai  Ketua Bappilu Partai Nasdem

Alex Ena juga sangat Familiar di kalangan Gereja Masehi Injili di Timor, ini akan berkontribusi besar bagi kemenangan Partai Perindo di NTT.

 Selain Alex Ena munculnya tokoh tokoh hebat lainnya di jajaran Caleg DPR RI seperti Prof. Yafed Rissy, PhD. Akademisi UKSW Salatiga dan Pengacara Nasional ini dikenal sebagai tokoh yg cerdas dan Kritis, selain itu ada seorang ahli Manajenen Sistem  Dr. Ir.  Karolus Karni Lando, MBA, Direktur Asia Fasifik Perusahaan Italy. Perusahaan yang bergerak dibidang Sertifikasi Internasional  dan menjadi Caleg DPR RI di Dapil NTT 1 , Selain itu juga ada Dr. Stephanus Pelor SH, MH Dosen dan Pengacara sukses di jakarra menjadi CALEG DPR RI di Dapil NTT 1 ( Flores, Lembata, Alor).

Tokoh tokoh ini akan membuat Partai Perindo mempunyai harga jual yg sangat tinggi di NTT kata Jefta.

 Menurut pengamatan saya Harry Tanoesoedibjo akan memilih ALEX ENA sebagai Calon Gubernur NTT , karena  beliau telah mempercayakan  Alex Ena  menjadi Korwil Pemenangan NTT DPP PERINDO karena tokoh ini dikenal luas oleh masyarakat NTT dan memiliki basis gereja yang kuat, kalau kita mencermati treck recordnya sangat luar biasa , Akademisi UKAW dan Mantan Ketua Fraksi Partai Nasdem DPRD NTT juga mantan Ketua GMKI Kupang, Mantan Ketua KNPI NTT, juga mantan Anggota Majelis Sinode GMIT  dan sekarang ini sebagai Ketua Dewan Pimpinan Daerah Persatuan Inteligensia Kristen Indonedia Provinsi Nusa Tenggara Timur ( PIKI NTT ) sebagai  wadah berhimpunnya para Intelektual Kristen para Guru Besar/ Profesor dan para Doktor Kristen yg ada di NTT.

Selanjutnya Jefta menyatakan bahwa jika Komposisi Calon Gubernur NTT  seperti ini : 

1.  Ansy Lema (PDIP )

2.  Melky Lakalena ( Golkar) 3. Jully Laiskodat, (Nasdem)

4. Benny Harman (Demokrat) 

5. Alex Ena,  (Perindo)

6. Frans Aba (Independen) maka terdapat 6 Pasangan Calon Gubernur NTT yang akan bertarung di Pilgub NTT tahun 2024,  Jika  komposisi seperti diatas, maka ALEX ENA merupakan Kuda hitam yg bisa memenangkan Pemilihan GUBERNUR NTT pada tahun 2024,  karna selain nemiliki basis kekuatan yang rill seperti Pemuda, Mahasiswa dan Gereja , tetapi juga  dibelakang Alex Ena  ada Harry Tanoesoedibjo Konglomert Indonesia yang juga sebagai Pendiri sekaligus sebagai Ketua Umum Partai Perindo , yang tentunya punya target politik di NTT, dan NTT bisa dijadikan sebagai salah basis Partai Perindo di Indonesia sehingga sehingga Pa Harry pasti akan mensuport dana yang cukup untuk memenangkan Pilgub NTT tahun 2024.

WEP02 

Warta Terkait

Warta Terkait

Posting Komentar