Dok Pribadi |
Kupang, Warta Edukasi Publik___Kurang lebih 1000 orang Anggota Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Cabang Kupang hadir dalam perayaan Dies Natalis GMKI ke 73 di Gedung GMIT CENTRE Kupang NTT. Para Senior, Pengurus dan Anggota GMKI memenuhi Gedung GMIT CENTRE
Kupang 9 Februari 2023
Salah satu Senior terbaik, Drs. Alexander Ena, M.Si yang dipercayakan membawakan sambutan mewakili Senior GMKI menyatakan bahwa hari ini adalah hari special bagi seluruh civitas GMKI karna tepat hari ini 9 februari 2023 GMKI telah berusia 73 tahun.
Dengan usia 73 tahun maka GMKI merupakan salah satu Organisasi Kemasyarakan Pemuda (OKP) tertua di Indonesia, karna hanya berselang 5 tahun Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya GMKI lahir.
Lebih lanjut Senior, mengatakan sejarah perjalanan yang panjang hingga hari ini , tentunya GMKI telah mengukir banyak catatan sejarah di 3 medan layan GMKI yakni gereja, Perguruan Tinggi dan Masyarakat. Tentu banyak hal yang membanggakan kita semua tapi juga mungkin banyak yang mengecewakan. Namun saya bangga hari ini karena begitu banyak anggota , Pengurus dan Senior yang hadir memenuhi gedung ini, salut buat Ketua dan Sekretaris Cabang dan seluruh pengurus BPC. Saya ingin sampaikan bahwa GMKI Cabang Kupang adalah Cabang yang diperhitungkan di kanca nasional sehingga program konsilidasi organisasi dan pendidikan kader menjadi program prioritas dalam setiap periode kepengurusan GMKI Cabang. Sehingga setiap periode GMKI menghasilkan kader- kader GMKI yang handal dan profesional yang Tinggi Iman , Tinggi Ilmu dan Tinggi Pengabdian dalam 3 medan layan kita yakni Perguruan Tinggi , Gereja dan Masyarakat, kata mantan KETUA KNPI NTT.
Jika hari ini kita lihat banyak kader GMKI yang sudah berkiprah di 3 medan layan yang cukup membanggakan kita semua, contoh , Di Medan Layan Gereja , hari ini ada 4 Orang Majelis Harian Sinode GMIT adalah Kader GMKI, Ketua Sinode Ibu Merry, Wakil Ketua Sinode Pdt. Gayus, Sekretaris Pdt. Yusuf dan Wkl. Sekretaris Pdt, Elly, bahkan menurut pengamatan saya di 2 Gereja Kristen besar di NTT GMIT dan GKS para Pendeta kader GMKI itu berlapis – lapis baik di jajaran Majelis Sinode, Majelis Klasis maupun di Majelis Jemaat. Demikian juga di medan layan Perguruan Tinggi, banyak Kader GMKI yang sukses menjadi Profesor dan Doktor. Selain itu dibidang pemerintahan juga cukup banyak kader GMKI. Yang masih kurang itu dibidang Politik/Politisi dan Bidang Ekonomi/Pengusaha juga bidang Hukum/Hakim/Jaksa/Advokad. Untuk itu kedepan disarankan kepada BPC GMKI agar setiap mahasiswa yang mendaftar menjadi calon Anggota GMKI disiapkan formulir penelusuran minat dan bakat, setelah itu dikelompokkan dalam group-group diskusi dan menghadirkan para senior menjadi Mentornya.
Selanjutnya Ketua DPD PIKI NTT ini menyoroti masalah konflik di tubuh Pengurus Pusat GMKI antara Ketua Umum dan sekretaris Umum terpilih. Kata Alex sapaan akrabnya, Konflik di Pengurus Pusat GMKI tentu bagi civitas GMKI di seluruh Indonesia termasuk kita semua yang hadir di tempat ini merasa sedih dan kecewa, karena kurang lebih 2 minggu ini konflik GMKI menjadi trending topik di berbagai media.
Untuk itu saya minta agar Bung Ketua dan BPC GMKI Cabang Kupang harus berdiri di tengah-tengah dan tidak berpihak pada salah satu pihak sehingga kita bisa membawa solusi penyelesaian\ bagi kedua kubu yang berkonflik di Pengurus Pusat. Begitu juga para Senior yang saya hormati, jika selama ini sebagai Senior masih berada di dalam salah satu kubu , maka hari ini dengan hormat saya minta untuk kita melepaskan diri kita dari kedua kelompok yang berkonflik sehingga kita bisa memberikan solusi dalam penyelesaian masalah ini melalui BPC GMKI KUPANG.
Saya mohon ijin kepada para Senior yang hadir disini maupun yang tidak hadir saya secara pribadai sebagai mantan Ketua GMKI Cabang Kupang dan sebagai Korwil VII Pengurus Pusat GMKI saya ingin menawarkan 2 alternatif penyelesaian Konflik antara Ketua Umum terpilih dan Sekretaris Umum terpilih sebagai berikut :
Pertama, BPC GMKI KUPANG meminta Ketua Umum terpilih dan Sekretaris umum terpilih segera melakukan Rekonsiliasi untuk bersatu membesarkan GMKI sesuai dengan mandat Kongres dengan struktur PP kompromi dengan pembagian komposisi struktur dengan perbandingan 60 : 40 %. (Ketum 60 % Sekum 40 %), jika tidak bersepakat maka usulan Pengurus Pusat dari Ketua Umum dan Sekretaris Umum diakomodir
(Strukturnya menjadi Gemuk)’Jika tidak sepakat maka menggunakan alternatif 2
Kedua, BPC GMKI KUPANG sebagai inisiator menghimbau seluruh Cabang GMKI se Indonesia untuk membentuk TIM Rekonsiliasi yang independen terdiri dari 5 - 7 orang Pendeta yang berasal dari Senior GMKI baik yang ada di Jakarta maupun ada di Cabang-Cabang GMKI yang tidak berpihak pada kedua kubu. Tim ini mengundang semua pengurus dari kedua kubu berkumpul untuk BERDOA DAN BERPUASA selama 3 hari. Dalam DOA PUASA seluruh calon Pengurus Pusat dipandu oleh Tim untuk bernyanyi, berdoa dan membaca Firman Tuhan dan mendapat pelayanan Pastoral dari TIM. Selanjutnya DOA PUASA itu diakhiri dengan diadakan pemilihan Pengurus Pusat melalui UNDIAN untuk masing-masing jabatan kecuali Ketua Umum dan Sekretaris Umum.
Pemilihan dengan pendekatan DOA PUASA dan UNDIAN adalah merupakan cara Alkitabiah. Contoh, MATIUS dipilih menggantikan Judas dengan cara UNDIAN ( Kisah Rasul 1 : 15-26 ), SAUL dipilih menjadi Raja dengan cara UNDIAN ( 1 Samuel 10 :19-26) dan masih banyak lagi. Seharausnya Pemilihan menggunakan UNDIAN ini kedepan GEREJA dan GMKI pakai dalam pemilihan para Pemimpin dalam jabatan sebagai pelayan .
Turut hadir Asisten 2 Setda NTT Ganef Wurgianto mewakili Gubernur NTT , Bapak Drs. Ejbend Doeka, M.Si mewakili Pejabat Wali Kota Kupang dan Bapak Pdt Piet Tameno mewakili Ketua Sinode GMIT. Nampak Para senior yang hadir memeriahkan HUT GMKI ke 73 ini Bapak Eston Foenay Mantan Wakil Gubernur NTT, Dr. Ody Pollo ( Ketua Kaum Bapak GMIT), Drs. Alexander Ena, M.Si,( Ketua DPD PIKI NTT), Gady Bully (Ketua GAMKI NTT), Ekoningsi Lema (Ketua Perempuan GMIT) dan para mantan Ketua GMKI Kupang dan Korwil GMKI yang hadir Daud Amarato, David Beko, Jhon Pering, Pace Tasuip, Haris Oematan, Amos Lafu, Jeky Bengu, Reny Mbatu, Ellen Bully Sirlalang, Lenny Pollo-Dehaan, Grace Arkiang dan masih banyak lagi para Senior yang hadir dalam acara yang cukup meriah itu.
Laporan: WEP2